Om santi santi om.
Salam sejahtera bagi Bapak / Ibu / Saudara sekalian yang terkasih ….
[spoiler]NB: Tulisan ini dibuat tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Yesus Kristus serta Tanpa Meragukan Kebenaran Injil Yesus Kristus ….[/spoiler]
Dalam Injil Matius, dikisahkan bagaimana Yesus Kristus menguraikan suatu perumpamaan, yaitu perumpamaan talenta [Matius 25:14-30] …. Dalam perumpamaan tersebut, terdapat 3 orang, yaitu orang yang diberi 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta …. Orang yang diberi 5 talenta dan yang diberi 2 talenta mengusahakan talenta itu dan mendapat laba (berturut-turut) 5 talenta dan 2 talenta …, sedangkan orang yang diberi 1 talenta tidak mengusahakan talenta tersebut, namun justru menguburnya di dalam tanah …. Ketika sang tuan datang …, orang yang diberi 5 talenta dan 2 talenta mendapat pujian dari tuannya karena perbuatan keduanya dianggap baik …, sedangkan orang yang diberi 1 talenta justru dianggap jahat dan malas lalu malah diambil talenta satu-satunya itu ….
Yang menjadi pertanyaan adalah: Mengapa Yesus Kristus justru memilih perumpamaan bahwa orang yang memiliki banyak talenta justru dipuji, dan orang yang hanya memiliki 1 talenta justru dianggap jahat dan malas dan diambil talenta satu-satunya itu …? Mengapa bukan sebaliknya, bahwa yang memiliki banyak talenta mengubur talentanya tersebut lalu dianggap jahat dan malas serta diambil semua talentanya …? Masalahnya …, seakan-akan ini mengatakan bahwa orang yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin …. Terus terang …, ini yang membuat kami tidak habis pikir …. Mengapa bisa demikian …?
Terus terang …, ayat ini sempat membuat kami meragukan kebenaran Injil Yesus Kristus …. Bahkan kami sempat menuduh bahwa ayat tersebut palsu … sebagaimana yang dikatakan Qur’an …, sebab terkesan tidak adil …. Oh …, ampunilah kami, ya Tuhan ….
Mungkin ada di antara Bapak / Ibu / Saudara sekalian yang mengetahui apa maksud dari perumpamaan tersebut …, mungkin mengenai gaya bahasa yang dipilih oleh penulis Injil tersebut …, atau mengenai terjemahan asli teks tersebut …, atau yang lainnya ….
Terima kasih atas perhatian dan jawaban Bapak / Ibu / Saudara sekalian yang diberikan kepada kami …. Semoga Tuhan berkenan membalas segala kebaikan yang diberikan kepada kami …. Salam sejahtera dan sukses selalu …. Tuhan memberkati …. Amin ….
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.